Jumat, 07 Juni 2013

makalah pengetahuan laboratorium


makalah
Gambaram Histologi daun tumbuhan dikotil pada pembuatan preparat section tumbuhanUntuk memenuhi tugas  UAS Pengembangan Laboratorium yang dibimbing oleh dosen pengampu Ibu Wiwik Kusmawati S.pd., M.s

Disusun Oleh:

Nama              :          Lazarus
Jurusan           :          Biologi C 2011







INSTITUT KEGURUAN  DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP BUDI UTOMO MALANG
Juni  2013




KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi nikmat berupa sehat dan kelancaran dalam menyusun makalah ini dengan judul “GAMBARAN HISTOLOGI DAUN TUMBUHAN DIKOTIL PADA PEMBUATAN PREPARAT SECTION TUMBUHAN”.

            Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas UAS pengetahuan laboratorium di IKIP BUDI UTOMO MALANG. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun penyusunannya. Oleh karena, itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang terkait yang sifatnya membangun agar dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun orang lain yang membutuhkan umumnya.

            Dalam penyelesaian makalah ini tidak luput dari bantuan pikiran serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kami mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.




Malang,  Juni 2013


                                                                                                         Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..               i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….    ii
BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang…………………………………………………………....    1
2.      Maksud dan Tujuan…………………………………………….…………               5
BAB II PEMBAHASAN
1. Tinjauan Pustaka…………………………………………………………..     6
      A. Epidermis…………...…………………………………………….......     7
      B. Mesofil..........………………………………………………………….    7
      C. Jaringan Pembuluh.……….......……………………………………….    8
D. Jaringan Sekretoris……………………......…………………………..     8
BAB III PENUTUP
           Alat dan Bahan……………………………………………………........   9
           Metode Kerja ………………………………………….……………….....   9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pembahasan...............................................................................    10
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan ........................................................................................    11
B.     Saran ..................................................................................................    11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………  12






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Setiap jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup.
Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di seluruh bagian tumbuhan. Misalnya jaringan-jaringan yang berfungsi dalam pengangkutan air dan makanan akan membentuk suatu sistem pembuluh pengangkutan. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun organ tumbuhan yaitu organ akar, organ batang maupun daun.
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku atau nodus batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axial).
Pembuatan sediaan irisan (section preparation) ditujukan pada obyek-obyek yang besar dan tebal baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan, supaya jaringan dan sel-selnya dapat dilihat di bawah mikroskop, sehingga perlu ditipiskan dengan jalan diiris-iris menjadi bagian yang kecil dan tipis. Beberapa bahan seperti ranting-ranting kecil, ujung batang yang masih mudah, dapat dipotong atau diiris menjadi bagian-bagian yang cukup tipis dengan mempergunakan pisau cukur atau silet. Bahan-bahan yang tidak begitu kuat seperti daun, akar agar dapat dipotong tipis harus ditunjang dengan gabus, paraffin atau bahan lain.
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1.      Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2.      Parenkim/Mesofil
·         Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel,
·         parenkim palisade
·         parenkim spons
(jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.
Khusus palisade memang yang digunakan dalam fotosintesis
Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.
Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
Daun dikotil

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNw-c9CirvNXPwrjalJK94F4Wl8YgSBfE4g8VsUkMFeJFfqRNveYdLHVnDIYGd6bLzfsSvxjUjKOT0eXfrNynwMmJFakJ7D9Wn4oJmqXFmyNjUjn_QhcYptqikhqz2wYAcP3BtgKwvz4Lo/s320/16.jpg
Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang merupakan cabang dari tumbuhan Angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (Kimball, 1992). Tumbuhan dikotil merupakn tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium (Suprapto, 1994). Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Saktiyono, 1989). 
Struktur Jaringan Penyusun Daun Dicotyledoneae
Bentuk daun Dicotyledoneae bermacam-macam,bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari.

Jaringan
Letak
Fungsi
Ciri-ciri
a)
Epidermis
Menyusun lapisan permukaan atas dan
bawah daun
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan.
– Menjaga bentuk daun agar tetap.
Terdiri dari satu lapis sel kecuali
tanaman Ficus (tanaman karet
b)
Kutikula
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun.
Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air
melalui permukaan daun
Penebalan dari zat kutin
c)
Stomata
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun.
– Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
– Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan
menutupnya stomata.
Mulut daun pada epidermis
dengan dua sel penutup
d)
Rambut dan kelenjar
Permukaan atas dan
bawah daun.
Alat pengeluaran.
Alat tambahan pada epidermis.
e)
Mesofil
Di antara lapisan epidermis
atas dan bawah.
Tempat berlangsungnya
fotosintesis.
– Terdiri dari sel parenkim, banyak ruang antarsel.
– Kebanyakan berdiferensiasi
menjadi palisade (jaringan tiang) dan spons (jaringan
bunga karang).
– Sel-sel jaringan tiang berbentuk
silinder, tersusun rapat, dan mengandung klorofil.
– Sel-sel jaringan bunga karang
bentuknya tidak teratur, bercabang-
cabang dan berisi
kloroplas,susunannya renggang.
f)
Urat daun
Pada helai daun
Transportasi zat.
Menyirip atau menjari





B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pembuatan sediaan segar
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk :
v  Mengetahui jenis – jenis sediaan untuk pengamatan mikroskopis.
v  Mengetahui cara – cara pembuatan sediaan segar.
v  Mengetahui secara garis besar dasar – dasar mikroteknik.
v  Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan : Hari / Tanggal : Jumat, 12 Juni 2013
Tempat : Laboratorium Biologi IKIP BUDI UTOMO – Malang




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Epidermis pada tumbuhan merupakan jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja dengan dinding sel berlapis kutikula menghadap ke udara. Untuk mencegah penguapan air yang terlalu besar kadang – kadang masih terdapat lapisan lilin atau rambut epidermis disebut juga dengan jaringan pelindung. Diantara epidermis terdapat alat tambahan yang disebut derivat epidermis, berupa rambut daun, stomata dan sel kapas ( Pramesti, 2000 ).
Jaringan epidermis, terletak pada permukaan akar, daun dan batang. Epidermis dilapisi zat lemak yaitu kutikula dan kitin.
*      Jaringan parenikm dan kolenkim, parenkim atau jaringan dasar fungsinya memperkuat kedudukan jaringan – jaringan lain. Jaringan ini terdapat di seluruh tumbuhan.
*      Sklerenkim, merupakan kumpulan dari sel – sel
*      Jaringan meristem, yaitu sekelompok sel – sel yang aktif membelah dan memperbanyak diri.
*      Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengantarkan dan menyebarkan suatu zat makanan yang diperlukan sel tubuh. ( Winarto, 1981 ).
Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. (Estiti, 1995).

Fungsi daun antara lain :
Ø  Tempat terjadinya fotosintesis. pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
Ø  Sebagai organ pernapasan. Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi.
Ø  Tempat terjadinya transpirasi.
Ø  Tempat terjadinya gutasi.
Ø  Alat perkembangbiakkan vegetatif. (Lakitan, 1993)

Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan sebagai berikut :
Ø  Jaringan pelindung (epidermis atas, epidermis bawah, dan derivatnya).
Ø  Jaringan dasar ( mesofil)
Ø  Jaringan pengangkut
Ø  Jaringan penguat
Ø  Jaringan sekretori
1.      Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2.         Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni
Ø  palisade (jaringan pagar) dan
Ø  spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.

Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
Bagian helai daun adalah mesofil yang banyak mengandung kloroplas dan ruang antarsel. Mesofil dapat bersifat homogeny atau terbagi menjadi jaringan tiang (palisade) dan jaringan spons (bunga karang). Jaringan tiang lebih kompak daripada jaringan spons yang memiliki ruang antar sel yang luas. Jaringan tiang terdiri dari sejumlah sel yang memanjang tegak lurus terhadap permukaan helai daun. Meskipun jaringan tiang Nampak lebih rapat, sisi panjang selnya saling terpisah sehingga udara dalam ruang antar sel tetap mencapai sisi panjang; kloroplas pada sitoplasma melekat di tepi dinding sel itu. Hal tersebut mengakibatkan proses fotointesis dapat berlangsung efisien.


3.      Jaringan pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam
tulang daun dan urat-urat daun.
Sistem jaringan pembuluh tersebar diseluruh helai daun dan dengan demikian menunjukkan adanya hubungan ruang yang erat dengan mesofil. Jaringan pembuluh membentuk system yang saling berkaitan, dan terletak dalam bidang median, sejajar dengan permukaan daun. Berkas pembuluh dalam daun biasanya disebut tulang daun dan sistemnya adalah sisntem pertulangan daun. Tampak adanya dua macam pola yakni system tulang daun jala dan system tulang daun sejajar. System tulang jala merupakan system bercabang. Pada system ini, tulang daun lebih halus, secara bertahap dibentuk sebagai cabang dari tulang daun yang lebih tebal. Tulang daun tengah (ibu tulang daun atau costa) merupakan tulang daun paling tebal dan secara berturut-turut menghasilkan cabang tingkat satu, dua dan seterusnya.
 
4. Jaringan sekretoris
Pada tumbuhan tertentu terdapat sel – sel khusus, misalnya saluran getah, sel – sel kristal, dan kelenjar, yang umumnya terdapat pada mesofil daun.
Pada prinsipnya ada dua macam irisan berdasarkan bidang pemotongan, yaitu:
1.      Irisan melintang (cross section,biasanya disingkat c.s atau x.s) adalah irisan dengan arah tegak lurus sumbu horizontal dari objek.
2.      Irisan membujur (longitudinal section,biasanya disingkat l.s) adalah irisan sejajar dengan sumbu horizontal dari objek.











BAB III
ALAT, BAHAN, DAN METODE KERJA
A. Alat
1. Gelas objek dan gelas penutup
2. Pisau silet / kakter
3. Pipet tetes
4. Mikroskop

B. Bahan
1. Air
2. Daun mangga ( Mangifera indica )

B.     Metode Kerja
v Ambil daun yang akan dibuat irisannya. Potonglah menjadi  bagian – bagian kecil.
v Buatlah beberapa irisan agar dapat dipilih yang terbaik.
v Letakkan irisan pada gelas objek yang telah diberi setetes air sebagai medium.
v Letakkan gelas penutup dengan perlahan – lahan sehingga gelas penutup menutupi medium. Harus dijaga agar tidak terbentuk gelembung udara di bawah gelas penutup.
v Periksa sediaan yang dibuat di bawah mikroskop lalu gambarkan hasilnya di buku penuntun.











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pembahasan
   Hasil dari penampang melintang daun mangga ( Mangifera indica ) yang dipotong melintang tampak adanya seperti susunan batu bata, berwarna hijau. Untuk mengamatinya praktikan harus mengiris daun mangga ( Mangifera indica ) secara melintang dan tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas melalui mikroskop binokuler.
Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Yang berisi jaringan yang berfungsi sebagai sistem transportasi bahan dan hasil fotosintesis. Berdasarkan zat yang diangkutnya, terdapat 2 macam jaringan, yaitu xilem dan floem. Xilem atau pembuluh kayu adalah jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kayu. Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar ke bagian lain tumbuhan. Adapun Floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel hidup dengan tipe yang berbeda. floem yang mengangkut ke zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Kedua macam jaringan ini disusun oleh beberapa macam bentuk sel. Xilem tersusun oleh parenkim xilem, serabut xilem, trakeid, dan unsur pembuluh. Floem tersusun oleh parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel pengiring (hanya terdapat pada Angiospermae ).
Pada tumbuhan dikotil contohnya pada mangga ( Mangifera indica ) memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.Bahan yang digunakan adalah sediaan segar.





BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
*      Pada prinsipnya ada dua macam irisan berdasarkan bidang pemotongan, yaitu:
a.         Irisan melintang (cross section,biasanya disingkat c.s atau x.s) adalah irisan dengan arah tegak lurus sumbu horizontal dari objek.
b.        Irisan membujur (longitudinal section,biasanya disingkat l.s) adalah irisan sejajar dengan sumbu horizontal dari objek.
c.         Daun tersusun oleh berbagai macam jaringan sebagai berikut ; jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan pengangkut, jaringan penguat, jaringan sekretori.
d.        Hasil dari penampang melintang daun mangga ( Mangifera indica ) yang dipotong melintang tampak adanya seperti susunan batu bata, dan berkas pengangkut membentuk susunan seperti jaring atau jala.
C.     Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum ini diharapkan penambahan jumlah mikroskop, sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar. Selain itu kerja sama antara dosen dengan praktikan harus ditingkatkan, terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum.












DAFTAR PUSTAKA

Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung. ITB. Bandung.

Lakitan, B., 1993, Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.

Pratiwi, D. A. 2006. Biologi SMA Jilid 2 Untuk Kelas XI. Erlangga. Jakarta.

Winarto, L. M. 1981. Penuntun Pelajaran Biologi. Ganeca Exack. Bandung.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan memberi komentar yang positif, untuk kemajuan blog saya ini

Tanya-tanya disini!! :D